Refleksi tentang Komunikasi Sehat di Tempat Kerja

Daftar Isi

Ketika Canda Menjadi Luka: Refleksi tentang Komunikasi Sehat di Tempat Kerja


Di banyak lingkungan kerja, kita sering menemukan rekan yang pandai melontarkan komentar pedas—kadang dibalut canda, kadang tanpa filter. Mereka bukan atasan, bukan juga penanggung jawab tim. Tapi suaranya selalu terdengar jelas, terutama saat ada yang melakukan kesalahan kecil atau bekerja di luar ekspektasi mereka.

“Wah, si telat datang lagi. Biasa, orang penting.”
“Kamu kerja sih pelan banget, dikira lagi liburan ya?”
“Kalau gini terus, bisa-bisa dibilang tim bebek bingung.”

Mungkin terdengar ringan bagi sebagian orang. Tapi bagi yang menjadi sasaran, sindiran semacam itu bisa menyakitkan—apalagi jika diucapkan berulang-ulang dalam suasana kerja yang seharusnya saling mendukung.

Antara Bercanda dan Merendahkan

Komunikasi yang sehat tidak sekadar menyampaikan pesan, tetapi juga mempertimbangkan dampak psikologis dari kata-kata kita. Ketika seseorang terus-menerus melontarkan sindiran atau membandingkan, hal itu bisa menimbulkan tekanan mental, membuat rekan kerja merasa tidak dihargai atau bahkan terintimidasi.

Yang menyedihkan, ini bukan lagi soal jabatan. Bahkan rekan kerja setara bisa menjadi sumber stres, jika tidak bisa menjaga lisan.

Mengapa Ini Berbahaya?

  • Menurunkan motivasi kerja: Karyawan yang terus disindir akan kehilangan semangat.
  • Menciptakan budaya saling curiga: Sindiran bisa memicu konflik diam-diam antar rekan.
  • Mengganggu produktivitas: Energi yang seharusnya untuk bekerja malah habis untuk menjaga emosi.

Membangun Budaya Saling Menguatkan

Kita tidak dituntut untuk selalu setuju atau menyukai semua rekan kerja, tapi kita wajib menjaga batas etika dalam berkomunikasi. Jika ingin memberikan masukan, lakukan dengan cara yang membangun, bukan menjatuhkan.

Jika ada rekan yang cenderung menyindir atau menggunakan bahasa kasar, bukan berarti kita harus melawan dengan hal yang sama. Cobalah ajak bicara dengan tenang, atau jika perlu, sampaikan ke bagian SDM dengan pendekatan yang bijak.

Penutup

Setiap kata punya dampak. Di dunia kerja, apa yang kita ucapkan bisa membangun atau meruntuhkan semangat orang lain. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan kerja yang saling menghargai, di mana candaan tidak melukai, dan kritik tidak menjatuhkan.

Posting Komentar