Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memaksimalkan alur dan plot untuk membuat cerita menarik


Plot dalam dunia kepenulisan mempunya peranan yang penting, dari situlah cerita mulai terbentuk. dengan adanya alur dan plot cerita akan tampak lebih hidup dan menarik. Tentunya dengan polesan yang kita buat sehingga keduanya dapat dijadikan sebagai informasi yang baik, menimbulkan kesan buat pembaca.

Sebelum menjelaskan lebih jauh mengenai alur dan plot terlebih dahulu saya akan memberikan contoh apa itu alur dan apa itu plot. Kita dulu diajarkan disekolah bahwa alur dan plot merupakan kesamaan. Singkatnya alur adalah plot dan plot adalah alur. Namun ditulisan ini saya akan membedakan keduanya sehingga kita bisa memisahkan yang mana alur dan mana plot. Tujuan saya adalah supaya lebih mudah menyusun kerangka cerita baik cerpen maupun novel.

Perhatikan contoh berikut :
  1. Sekelompok remaja sedang balapan motor dijalan umum
  2. Ada Polisi dijalan raya
  3. Anak SD menyeberang jalan
Contoh diatas apakah sudah plot ?

Perlu di ingat bahwa Alur adalah suatu peristiwa atau kejadian , sedangkan Plot adalah seluruh kejadian dari cerita. Ini adalah aksi (aksi termasuk dialog), bagian dari cerita yang menjawab pertanyaan apa yang terjadi. Plot diungkapkan melalui adegan, melalui cerita dan dialog.

Berdasarkan definisi alur dan plot diatas kita bisa tahu bahwa ketiga contoh diatas belum plot. Alasannya adalah masih berupa rangkaian peristiwa. Contoh no 1 sekelompok remaja sedang balapan motor dijalan umum adalah bagian daripada alur, belum ada plot. Untuk sebuah cerita ini belum menarik sama sekali, hanya kejadian biasa. Sekarang perhatikan contoh nomor 2 ada polisi dijalan raya itupun kejadian biasa, sama halnya dengan contoh nomor 3 Ada anak SD menyeberang jalan.

Saya jelaskan kembali bahwa ketiga contoh diatas belum Plot. Sekarng perhatikan contoh berikut :
Sekelompok remaja sedang balapan motor dijalan umum lalu ada polisi dijalan raya kemudian polisi itu menangkap peserta balap liar tersebut. Ditengah pengejaran Polisi ada seorang Anak SD menyeberang jalan terus terserempet pemuda nakal itu. 

Baru cerita mulai terbangun menjadi sebuah Plot karena ketiga peristiwa sudah berhubungan dan saling  memberikan pengaruh. Ketiga peristiwa itu mulai menjadi plot punya potensi jadi cerita. Silahkan di ingat lagi definisi Alur dan Plot sebelum kita membahas lebih lanjut.

Perlu di ingat bahwa Alur adalah suatu peristiwa atau kejadian , sedangkan Plot adalah seluruh kejadian dari cerita. Ini adalah aksi (aksi termasuk dialog), bagian dari cerita yang menjawab pertanyaan apa yang terjadi. Plot diungkapkan melalui adegan, melalui cerita dan dialog.

Dalam teori kepenulisan alur dibagi menjadi tiga bagian utama
  1. Alur Maju 
  2. Alur Mundur
  3. Alur Campuran
Alur Maju Adalah Alur yang saling berurutan cerita yang dibangun dalam novel atau cerpen, mulai dari tokoh itu dilahirkan, anak-anak, remaja, dewasa sampai meninggal. Semua kejadian di ceritakan secara urut.

Alur Mundur Adalah kebalikan dari Alur Maju pada alur ini cerita di bangun dari tokoh utama meninggal kemudian kejadian-kejadian yang dialaminya dimasa lampau. Sebagian besar alur flash back atau alur mundur disajikan secara bercampur.

Alur Campuran Sebagian penulis masa kini (terutama film) lebih banyak memakai alur campuran Kenapa?. Karena alur campuran lebih mudah menyembunyikan cerita. Sering kita lihat adegan tokoh  berkata pada lawan bicaranya, "Oh saya tahu." lalu ia membisiskkan sesuatu dan lawan bicaranya mengangguk. Saat adegan itu disajikan, sang tokoh tahu apa yang ada dipikiran juga lawan bicaranya. Tapi pembaca atau penonton tidak tahu karena disembunyikan. Setelah misi berhasil baru diceritakan apa yang dibisikkan - itu alur mundur yang dibuat sengaja dalam ranka menyembunyikan info.

Lantas bagaimana memaksimalkan alur dan plot untuk membuat cerita menarik perhatikan Tips yang disampaikan oleh Isa Alamsyah seorang penulis, jurnalis dan motivator berikut : 

Plot harus dibuat untuk memperkuat plot yang lain inti dari pembahasan ini adalah ketika kita membuat plot tulisan itu harus di dukung oleh plot-plot lainnya. Antara Plot yang satu dengan plot yang lain terdapat adanya hubungan sebab akibat dan lanjaran yang kuat. Antara watak dan tindakan yang diambil oleh tokoh di cerita harus sesuai dengan plot berikutnya. contoh : Dalam cerita tokoh protagonis (tokoh utama) mempunyai kebiasaan membiarkan kamar tidurnya berantakan. Lalu dalam suatu kejadian digambarkan dia di penjara akibat ketidak sengajaan yang menimbulkan kebakaran hutan. Contoh diatas menggambarkan watak tokoh tersebut tidak teratur dan jorok kemudian dikaitkan dengan kecerobohan dia yang membuat kebakaran hutan.

Sebuah plot harus logis dan mendukung logika plot yang lain, kembali kecontoh apabila watak yang digambarkan tokoh utama cinta akan kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, akan tidak logis jika tiba-tiba ceroboh mengakibatkan hutan terbakar. Adanya kebiasaan dia yang membiarkan tempat tidurnya berantakan terlihat satu plot mempengaruhi plot yang lain secara logis.

Dalam sebuah plot sang protagonis harus punya motivasi melakukan sesuatu Misalnya alasan dia ke hutan adalah tuntutan perusahaan untuk membuka lahan baru. Karena tuntutan tugas mau tidak mau terjun langsung ke hutan, padahal di hutan itu masih liar banyak binatang buas disana. Semua dia lakukan. Semata karena honor  yang melimpah yang dijanjikan oleh bos nya. Honor yang menjanjikan kita anggap sebagai motivasi sang tokoh.

Dalam setiap plot harus ada halangan ketika tokoh ingin mencapai sesuatu Ketika sampai dihutan karena masih liar jalanan pun banyak yang berlubang dan berbatu sehingga mengakibatkan ban mobilnya pecah, pada saat memperbaiki ban mobil, hewan buas mengintai kapan saja bisa  menerkamnya. Terlihat karena sebuah bayaran sang tokoh harus rela melakukan petualangan yang mengancam nyawanya. Dan itu  kelihatan tidak mudah.

Selanjutnya adalah Don't make it easy kita harus memberi halangan tidak hanya satu, tapi ada lagi halangan ada lagi halangan lain. Selain bahaya binatang buas tokoh protagonis tadi menyulut api, menyalakan rokok dimulutnya. Namun dia lupa tangki bensin masih terbuka, batang korek api di buang masuk kedalam tangki sehingga mengakibatkan mobilnya meledak. Selain kehilangan mobil kesayangannya hangus terbakar dia juga di tuntut sebagai penyebab kebakaran hutan. Dari gambaran cerita tampak masalah yang dihadapi oleh tokoh protagonis tidak mudah, dari masalah beralih kemasalah lain. 

Demikian pembahasan tentang plot dan alur beserta dengan contoh ceritanya masing-masing untuk pertanyaan saya sediakan di  kolom komentar

1 komentar untuk "Memaksimalkan alur dan plot untuk membuat cerita menarik "