Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Cinta Islami Jilbab


Jujur kukatakan aku suka banget dengan orang yang nemakai jilbab...
Saat lewat depan masjid aku melirik dengan penuh kekaguman.
Pada dasarnya hatiku memang terpaut akan keindahan dan warna nya
Aku perhatikan disetiap album photo seller dunia maya,
seperti akun Facebook yang menuliskan profile nya kios azzahra.

Saat itu aku cinta pada jilbab
Aku ingin sekali mencoba
Memakai : tapi :
Aku ragu.
Apakah pantas.....

Pada mula-nya
Wanita berjilbab siang hari di tengah terik matahari : aku memang terobsesi dengan-nya :

Kepanasan kah dia?
Kegerahan?
Atau merasa gatal disela-sela rambutnya?
Namun mereka tetap tak bergeming dari apa yang dikenakan-nya.

Ketika sampai dirumah aku perhatikan : siang-sore-malam-hingga pagi : tetap saja :
Katanya : hanya orang tua dan saudara dekatnya : yang bisa melihat keindahan rambut : nya.

Aku heran kenapa wanita muslim melakukan hal semacam itu.
Bagiku dengan dengan rambut sepinggul saja sudah membuat tak nyaman : bukan kepalang aku biarkan tergerai membiarkan tersentuh baling-baling mesin yang berputar bahkan sampai memotongnya : pendek sekali.

Tapi wanita itu....
Kenapa dengan dia....
Rapat sekali gaun nya....

Dari situ aku merasa paling banyak ingin tahu
mulai mencari-cari informasi, hingga memperolehnya : sebuah buku kecil di sebuah perpustakaan yang ku singgahi

Aku... Aku.... Aku......
Lemas : takut : hampir pinsan : Seketika
entah sadar atau tidak aku merasakan kesedihan yang dangat luar biasa :
Aku membaca sebuah tulisan Arab dibawah keterangan tertulis :

”Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59).

Aku menangis karena aku pernah merasakan pahitnya berada dalam kegelapan.
Aku bersedih karena aku pernah berbusana seksi dan dilecehkan laki-laki.
Aku pernah semua nya pernah.
Aku hampir pinsan ketika menganggap diriku hina dihadapan manusia : pelacur yang dipandang sebelah mata.

Sementara ini
"Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang"
Ada suatu getaran dalam hati yang membuat aku lemah : Perasaan macam apa ini sebenarnya.

Wahai jilbab engkau meluluhkanku
Hingga air mata mengalir laksana deras hujan

Posting Komentar untuk "Puisi Cinta Islami Jilbab"